Seni bukan hanya tentang keindahan, tetapi tentang menghidupkan dunia dan pikiran yang tidak pernah ada sebelumnya....
Halo semua......Ini merupakan tulisan Blog pertama saya. Perkenalkan saya Pramesti Nurmalisa Edivieni, seorang mahasiswi semester 4 dari prodi Desain Komunikasi Visual, di Universitas Indraprasta. Pada awalnya saya lebih tertarik melanjutkan studi di prodi Seni Murni, yang mengandalkan perasaan, dan dunia internal dari diri saya sendiri. Karena saya lebih suka berkutat dengan hasrat diri saya sendiri daripada berkutat dengan apa yang orang lain inginkan, dengan kata lain menjadi seorang Desainer.
Sejak kecil saya mempunyai ketertarikan membangun dunia di kepala saya sendiri, yang penuh imajinasi dan hal hal yang tak realistis, hal itu juga menjadi penyebab ketertarikan saya dengan sebuah karya seni atau ilustrasi, disana saya dapat menuangkan semua ide tentang dunia saya yang jauh dari dunia yang sebenarnya. Dimulai dari dunia fiksi, seperti hutan yang hidup dengan jantung yang benar benar berdegup layaknya seorang manusia, dunia yang hidup tanpa malam hari, dunia yang habitat manusianya berubah tidak seperti yang sekarang, serta dunia dengan penuh imajinasi lainnya.
Dalam imajinasi dan pemikiran tersebut, saya terbawa dan tertarik dalam memahami salah satu aliran seni rupa yakni Aliran Surealisme, aliran yang menjelajahi pikiran alam bawah sadar, membentuk suatu objek dan pemahaman yang berada diantara dunia realitas dan dunia khayalan, aliran yang bebas dan menentang kekakuan dunia terhadap hal hal yang konvensional atau mengikuti adat dan kebiasaan pada dunia realitas. Dunia fantasi dan pembentukkan objek yang tak pernah terpikirkan oleh seseorang sama sekali sebelumnya, dihidupkan lewat aliran Surealisme ini. Dalam aliran ini para seniman juga tidak hanya membagi pikiran tetapi juga hasrat mereka dari dunia yang mereka pandang dari alam bawah sadar.
Salah satu seniman dengan aliran ini adalah Salvador Dali, dengan karya terkenalnya bernama “The Persistence of Time” merupakan sebuah lukisan yang cukup ikonik dan terkenal dari Salvador Dali. Lukisan tersebut menampilkan berbagai macam jam dinding dan juga jam weker yang terlihat meleleh. Di dalam lukisan ini, sebuah benda yang seharusnya keras menjadi terlihat lunak. Adanya pohon yang tampak seperti tumbuh di atas balok kayu yang mirip seperti sebuah meja menambah kesan yang jelas terjadi bahwa lukisan menjadi terlihat antara realita dan dunia mimpi. Karena sering kali mengamati setiap karya dari seniman yang memakai aliran ini, saya tertarik untuk mendobrak lebih jauh lagi sampai mana dunia yang akan saya ciptakan nanti lewat karya seni.
Walaupun mimpi itu hampir kandas, karena pemikiran orang tua yang masih takut akan kurang dihargainya seniman di negara ini, saya pun melampiaskannya pada jurusan yang masih mirip dengan jurusan Seni Murni, yaitu Desain Komunikasi Visual (DKV). “Walaupun DKV lebih banyak ke ranah komunikasi, tetapi tidak masalah asalkan masih bisa berkarya lewat visual” pikirku.
Lalu, dengan memasuki jurusan Desain ini saya berharap, suatu saat nanti saya bisa membuat sebuah buku ilustrasi dan cerita untuk menyalurkan semua dunia khayalan dan fantasi saya disana, agar dapat membagikannya dan menghidupkan sebuah dunia fantasi yang akan melekat di kepala orang banyak.
Komentar
Posting Komentar